Let no one despise or think less of you because of your youth, but be an example (pattern) for the believers in speech, in conduct, in love, in faith, and in purity.

Jumat, 16 Maret 2012

Jangan takut, percaya saja!


"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." – Amsal 3:5

Ketika kita melakukan sesuatu kepada orang lain kebanyakan didasarkan karena kepercayaan. A percaya kepada B kalau dia akan mengembalikan buku yang dipinjam darinya, karena itu dia meminjamkan buku pada si B. Banyak orang berbuat baik karena percaya perbuatan baiknya suatu saat akan kembali padanya. Kepercayaan menjadi suatu hal yang selalu mengikat dua orang. Sepasang suami istri dilandaskan oleh kepercayaan, sepasang sahabat juga berlandaskan kepercayaan. Begitu juga dengan kita dan Tuhan berlandaskan kepercayaan.

Dalam amsal 3:5 dikatakan oleh Salomo supaya kita percaya pada Tuhan dengan segenap hati, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Itu menjelaskan bahwa dalam hubungan kita dengan Tuhan berlandaskan kepercayaan. Kita menjadi pengikut Kristus karena kita percaya dengan apa yang diajarkan oleh Kristus. Betapa besar arti sebuah kepercayaan dalam kehidupan seseorang. Masalahnya saat ini adalah  bagaiamana sikap kita saat kita percaya kepada Tuhan?

Terdapat beberapa sikap yang salah dalam proses percaya sama Tuhan ketika memperoleh janji Tuhan:
  • Takut. Di alkitab diceritakan bahwa murid-murid Tuhan Yesus pun pernah mengalami hal ini. Ketika mereka sedang menyebranng menggunakan perahu, angin ribut datang dan hampir menenggelamkan perahu. Murid-murid langsung berteriak minta tolong. (Matius 8:23-27). Takut merupakan hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan kita sebagai manusia dan merupakan hal yang paling sering membuat manusia jatuh karena terpedaya rasa takut. Seperti kisah Petrus saat berjalan di atas air (Mat 14:29-31). Itu pun sering terjadi dalam hidup kita, kita berjalan lalu di tengah perjalan kita ragu dan takut sehingga kita pun jatuh.
  •  Mengatakan itu tidak mungkin dan mustahil. Ketika Tuhan memberikan sebuah janji dan terlihat tidak mungkin, kita langsung teriak “Tuhan itu tidak mungkin.. gue begini.. gue begituuu..”. dengan berbagai alasan keadaan kita, kita mengatakan itu mustahil. Murid Tuhan Yesus pun pernah melakukannya ketika melihat Yesus berjalan di atas air, mereka langsung mengatakan itu hantu karena itu merupakan hal yang mustahil. (Markus 6:49)
  • Kabur. Ini adalah hal yang dilakukan Yunus. Ketika Tuhan memerintahkan dia pergi ke Niniwe, dia justru lari ke tarsis. Hingga pada akhirnya dia harus dibuang dan tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari. Sering kali kita juga seperti Yunus karena kita takut, kita pun mengatakan itu hal yang tidak mungkin dan mustahil, hingga pada akhirnya kita kabur.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
  • “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,” Kita harus percaya dengan segenap hati, itu berarti tanpa sedikit keraguan. Segenap hati berarti semua yang ada pada diri kita, itu artinya kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Tidak hanya studi atau keluarga, tapi seluruh aspek kehidupan kita.
  • “.., dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri.” Ketika kita sudah menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yang harus kita lakukan adalah tidak menggunakan pengertian kita sendiri, melainkan menggunakan hikmat Allah. Itu artinya kita harus intim dengan Tuhan. Bagaimana kita mau tahu hikmat Allah jika kita tidak intim dengan Allah? Bagaimana orang tahu isi buku jika tidak membacanya?
  • Taat! Teladan yang paling baik adalah Abraham yang disebut sebagai Bapak orang beriman. Abraham diperintahkan Tuhan untuk pergi ke kota Kanaan (Kejadian 12:1). Ketika mendengar perintah Allah yang Abraham lakukan adalah taat.  Ketaatan abraham ditunjukkan dengan dia berangkat ke tanah Kanaan (kejadian 12: 5). Ketika kita taat maka ada perbuatan yang kita lakukan. Dalam yakobus 2:26 dikatakan “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” Percaya berbicara tentang iman. Maka setelah kita beriman, iman kita perlu dinyatakan lewat perbuatan. Kita tidak hanya menunggu janji itu digenapi tapi kita bekerja sampai janji itu digenapi.


Bagaimana dengan keadaanmu saat ini? Apakah engkau masih percaya sama Tuhan? Apakah engkau masih berpegang teguh pada Tuhan? Atau kau sudah menyerah? Dimanakah engkau menyerahkan hidupmu saat ini?

Percaya sama Tuhan itu berarti engkau menyerahkan dirimu secara total ke dalam tangan Tuhan. Sering kali kita percaya pada Tuhan, kita baca alkitab dan kita dapatkan janji Tuhan. Pada awalnya kita bersemangat memegang janji Tuhan itu tapi seiring jalannya waktu, masalah mulai datang dan kita mulai mengeluh sama Tuhan. Semakin hari semakin sulit, kepercayaan kita mulai pudar, bahkan kita mengatakan Tuhan tidak ada buat kita. Dan alhasil kita mulai lalai dan tidak memperoleh janji yang dijanjikan Tuhan bagi kita.

Tuhan katakan kepada setiap kita dalam ulangan 31:6, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Tugas kita adalah jangan takut, percaya, dan bertindak!

Rabu, 14 Maret 2012

happy birthday Vera!!

annyeong haseo chingudeul~
saya kembali lagi guna menceritakan sepenggal kisah kehidupan yang sebenarnya kurang penting untung diceritakan :p

Kali ini daku akan menceritakan kejadian yang terjadi pada tanggal 13 maret kemarin. yah, tepat pada tanggal 13 maret seorang bernama Vera Letariani Pransiska Simanjuntak merayakan ulang tahunnya yang ke 21. catat 21!!! haha



Orang yang bernama Vera ini merupakan orang yang cukup sibuk yah, jadi sedikit susah mau ngumpul bareng dia. Dengan sedikit ribet, gue dan dua orang lainnya merencanakan sedikit kejutan untuk Vera ini. Setelah ngajak-ngajak beberapa orang jadilah empat orang yang ikut kasih kejutan ke rumah vera. dari niat awal jam 8 malam ke rumahnya vera, justru jadinya jam 9 malam. (sueeeerrr ini paling niaaaattt, malam-malam ke rumah orang cuma buat ngasih kue..) Gak sia-sia lah yah datang malem-malem ke rumah orang, Vera terlihat cukup senang melihat kedatangan kami dengan sedikit kejutan yang kami sediakan.

Dan di blog ini sekali lagi gue mau mengucapkan selamat ulang tahun untuk Vera yang sudah menemani gue selama 9 tahun ini. Sungguh sangat bersyukur memiliki seorang sahabat seperti Vera, yang selalu bisa menetralkan gue. Sangat diberkati dengan keberadaan Vera. 


Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. (Ulangan 28: 3-9)

Senin, 12 Maret 2012

Komunitas yang membangun

    Kisah hidup Jemaat mula-mula (Kisah 2: 41-47)
    Bertumbuh dalam Tuhan adalah proses. Dari teladan yang terdapat dalam Kisah 2:41-47, terdapat 3 proses yang harus dimiliki sebuah komunitas yang baik dan benar.
  1. Bertobat dan bertekun (41-42)
  2. Mengalami mujizat dan Tanda (43)
  3. Hidup yang membangun(44-47)

    Ketika kita sudah bertobat, menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yang harus kita lakukan adalah bertekun dengan segala pengajaran dari pada Tuhan. Bertekun berbicara menjalin hubungan yang sangat intim dengan Tuhan. Selalu haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan, tidak hanya sekedar tahu Dia adalah Tuhan. Tapi tahu apa yang menjadi kerinduan Tuhan.
    Bertekun membuat kita dekat dengan mujizat. Ketika kita tahu isi hati Tuhan dan kita dekat dengan Tuhan, setiap kita pasti mengalami mujizat dan tanda.
    Ketika kita sudah sampai dalam level mengalami mujizat dan tanda, tentu yang harus kita lakukan adalah memiliki hati yang sama dengan Kristus yaitu membagi hidupnya untuk orang lain. Kita tidak  lagi hidup hanya untuk diri sendiri tapi juga mulai memikirkan orang lain, membangun orang lain. Sehingga orang lain juga dapat merasakan apa yang kita rasakan bersama Tuhan.

    Terdapat 3 hal yang harus terjadi dalam proses :
  1. Saling Menajamkan (Amsal 27:17, 5-6)
  2. Salah satu proses ini adalah teguran.
  3. Saling Mengasihi dengan tulus (1 petrus 1:22)
  4. Mengasihi dengan tulus adalah ketika kita berbuat baik terhadapa orang lain, kita tidak memiliki maksud apapun. Pada dasarnya ketika kita mengasihi orang lain itu akan kembali kepada diri kita lagi.
    Kasih yang sungguh-sungguh memerlukan tindakan n yata. Kasih tidak dapat ditunjukkan hanya dengan kata-kata.
  5. Saling menasehati dan membangun (1 tes 5:1)
  6. Ketika kita menasehati orang lain tentu itu akan membangun orang lain. Tapi ketika menasehati berubah menjadi menghakimi, itu hanya mengintimidasi orang lain.
Ketika kita benar merupakan komunitas yang baik dan benar bahkan komunitas yang membangun, maka semua orang senang dengan keberadaan kita.